Apa itu Sarang Burung Walet?
Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu tanpa ada yang sia-sia...
Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu tanpa ada yang sia-sia...
Ada beberapa Makhluk ciptaan Allah yang unik, beberapa diantaranya adalah lebah dan burung walet. Bila air liur kita (manusia) sifatnya menjijikan sehingga tak mengherankan bila di beberapa negara membuang air liur sembarangan dikenakan denda tinggi namun hal ini ternyata tidak berlaku bagi lebah dan burung walet. “Air liur” lebah menghasilkan madu yang sangat bermanfaat bagi kita begitu juga burung walet yang dengan air liurnya yang kental burung walet membuat sarangnya. Air liurnya yang kental itu akan mengering saat terkena udara. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai sarang burung walet. Sepasang walet betina dan jantan bergantian membuat sehelai sarang dengan cara mengoleskan air liur mereka ke dinding gua, dinding tebing, ataupun atap rumah. Dalam satu hari burung walet hanya mengoleskan satu helai sarang saja. Sehingga untuk membuat sarang saja dibutuhkan waktu sekitar 33-41 hari. Sedangkan pada saat musim kemarau, pembuatan sarang bisa lebih lama, sekitar 80 hari. Maka tidak mengherankan hingga kemudian sarang burung walet mempunyai nilai jual sangat tinggi. Untuk sarang burung walet dari gua atau gunung Harganya bisa mecapai Rp 27-30 Juta per kg berisi sekitar 200 sarang dalam keadaan bersih. Dalam keadaan kotor belum dibersihkanpun sudah mencapai 10-20 juta rupiah per kg.
Dulu, untuk mendapatkan sarang burung walet. Kita harus mencarinya di gunung-gunung atau gua-gua. Namun kini telah banyak budidaya ternak walet yang dilakukan oleh para peternak walet. Hingga harganya bisa lebih murah.
Apa Manfaatnya untuk Kecantikan?
Sejak lebih dari 500 tahun lalu, sarang burung walet yang merupakan makanan favorit para raja dan bangsawan di Cina ini (sup sarang burung walet/birdnest soup) secara tradisional dipercaya mengandung banyak khasiat bagi kesehatan tubuh dan keindahan kulit. Efek mendinginkan dari sarang burung walet mencegah kekeringan dalam tubuh, sehingga membantu menjaga kulit awet muda, bebas keriput, dan dengan sendirinya menjaga kulit tetap mulus. Penelitian yang dilakukan sebuah lembaga di Thailand menemukan bahwa sarang burung walet mengandung Glyco Factor yang mampu memperbaiki regenerasi sel dan meningkatkan kolagen kulit. penyakit dan memperkuat kekebalan.
Selain itu Protein hewani spesifik dalam sarang burung yang dapat dimakan mempunyai tiga fungsi berikut :
- Merangsang regenerasi sel
- Untuk meningkatkan imunitas diperantarai sel
- Untuk meningkatkan ketahanan individu untuk X-iradiasi kerusakan
Komposisi sarang burung walet terdiri dari 50% glikoprotein. Glikoprotein adalah biomolecule terdiri dari protein dan karbohidrat. Glikoprotein yang penting bagi pengakuan sel kekebalan terutama pada manusia. Mereka ditemukan di antibodi (immunoglubulins), dalam jaringan ikat, dan di mucins yang disekresikan dalam traktat pernapasan dan pencernaan. Jadi pada dasarnya, konsumsi sarang burung dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan, meningkatkan libido, meningkatkan suara, meringankan asma, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan regenerasi sel dan manfaat bagi keseluruhan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, sarang burung walet juga asam amino lengkap, terdiri dari 17 penting, setengah penting dan tdk penting asam amino. Berdasarkan temuan-temuan penting ini dan penelitian terus menerus (yang telah sampai ke dunia kedokteran ilmiah barat), ia telah dianggap yang sarang burung walet dapat mengeksplorasi lebih lanjut untuk melihat kemungkinan untuk penyembuhan penyakit kanker, serangan jantung, dan bahkan HIV / AIDS penyakit menular.
Sarang burung membantu mengatur fungsi sistem endokrin serta fungsi-fungsi tubuh lainnya. Mereka memperkuat tubuh, melembabkan kulit, memelihara kecantikan, memberikan energi dan meningkatkan metabolisme lemak. Sarang burung dapat diadaptasi untuk kedua jenis kelamin atau kelompok umur.
Ada Lagi Dari Riset Unggulan Nasional Terpadu
Di dalam sebuah laporan penelitian Riset Unggulan Nasional Terpadu yang dipercaya masyarakat Indonesia Ada 3 kelompok responden yang diteliti, masyarakat, awam, pengusaha dan ilmuwan, mengatakan bahwa sarang walet punya banyak keampuhan. Antara lain menjaga kesegaran tubuh, meningkatkan vitalitas, obat awet muda, memelihara kecantikan dan menghambat kanker.
Menurut dr Cheng Ce yang ditemui di Cianjur, liur dari kelenjar glandula sub lingualis itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, bukan berarti mengobati penyakit.
Sarang walet itu berfungsi sebagai food supplement ibarat multivitamin di toko - toko. Asupan sarang walet akan menstimulus kinerja organ-organ tubuh lebih baik. Kekebalan tubuh meningkat dan penyakit menyingkir? tutur spesialis kanker dari Sekolah Kedokteran Tradisional di Propinsi Henan, Cina. Jadi selain itu juga sarang burung walet mengandung protein yang berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain karbohidrat, lemak, dan air. Jumlahnya mencapai 50 persen. Di tubuh, protein berperan sebagai zat pembangunan. Ia membentuk sel - sel dan jaringan baru serta berperan aktif selama metabolisme protein asal hewan diakui lebih gizi lantaran punya ikatan senyawa lebih kompleks dari pada protein nabati.
Bahkan salah satu senyawa turunannya azitothymidine telah diteliti bisa melawan AIDS. Istimewanya lagi, sarang walet sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sekitar 17 asam amino esensial, semi esensial dan non-esensial yang dimiliki. Salah satunya kini dikembangkan oleh peneliti-peneliti di barat sebagai pelawan stroke dan kanker. Mineral-mineral sarang walet tak kalah manjurnya untuk mendukung aktivitas tubuh.
Ada 6 mineral yang sudah diketahui seperti kalsium, besi, phospor, kalium dan natrium. Di dalam tubuh, kalsium berperan untuk pembentukan tulang. Sayangnya, mineral dan senyawa penting sarang walet mudah leyap. Oleh karena itu, Dr. Kong Yun Cheung dari Universitas Hongkong, menyarankan sarang walet tidak perlu di cuci, sebab glikoprotein akan terbuang, toh sup sarang walet tetap menunjukkan manfaat sugesti penyantaplah yang diduga jadi obatnya.
*Dari Berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar